Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Daya tarik Bukit Paralayang Watugumpit Jogjakarta - Harga Tiket Masuk, Lokasi serta Jam Buka

Bukit Paralayang Watugupit, Eloknya "Sunset" Prima di Lautan - Mendekati matahari tenggelam atau sunset kebanyakan jadi waktu yang ditunggu-tunggu beberapa orang, khususnya sewaktu cuaca ceria, Buat mereka lihat moment matahari sore memiliki warna oranye yang perlahan-lahan ditelan cakrawala barat benar-benar semakin menenangkan. Semuanya itu semakin komplet dengan hembusan angin senja yang beri kesegaran, Ditambah lagi apabila peristiwa sunset itu dicicip di atas ketinggian dipinggir laut. Garis pantai yang panjang, birunya langit, ombak berkejaran, sampai matahari sore jadi gabungan prima pengusir letih.

Satu diantara area yang memberikan pemandangan kecantikan matahari tenggelam sesuai itu ada pada Propinsi Wilayah Spesial Yogyakarta, yaitu Bukit Paralayang Watugupit, Objek liburan itu berada di Dusun Watugupit, Kampung Giricahyo, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Gunungkidul. Dari Kota Yogyakarta, jaraknya yaitu kira-kira 32 km sama waktu menempuh  satu jam, Bukit Paralayang Watugupit ada dalam wilayah bukit-bukit sisi timur Pantai Parangtritis. Dusun Giricahyo sendiri bersebelahan langsung dengan Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul.

Saat bertandang ke situ, Minggu (19/1/2020) lalu dengan jalur Kota Yogyakarta-Pantai Parangtritis, ada dua pos retribusi yang dilintasi, Pos pertama yakni mendekati masuk teritori Pantai Parangtritis. Di situ pengunjung mesti bayar retribusi Rp 10.000, Pos setelah itu berada di wilayah bukit-bukit yang masuk Kabupaten Gunungkidul. Dari sana pengunjung harus bayar retribusi Rp 5.000.

Sesampai di Bukit Paralayang Watugupit, tak ada tiket masuk yang perlu dibayar. Pengunjung cuman perlu bayar parkir Rp 3.000 buat motor, Situasi object liburan itu telah ramai kurang lebih waktu 16.45 WIB. Lumrah, tempat ini udah sekian kali keluar di account Instagram ternama Yogyakarta seperti @Jogjaku, maka populer dalam waktu relatif cepat, Keelokan pemandangan juga bukan sekedar tersuguh di sejumlah foto medsos saja. Saat hadir di puncak bukit, Kompas.com langsung disajikan dengan pemandangan yang memikat.

Lebih-lebih sore itu cuaca demikian ceria, meskipun pada musim hujan. Status matahari di Bulan Januari yang rada ke arah selatan bikin kejadian sunset kian prima, Semisalkan kaki langit sisi barat terus bersih dari awan atau kabut sampai waktu sunset datang, jadi matahari seakan sungguh-sungguh akan terbenam ditelan lautan, Kian sore, semakin bertambah juga pengunjung yang hadir ke Bukit Paralayang Watugupit. Beberapa dari mereka menangkap panorama lewat lensa camera gadget dan DSLR.

Tidak cuma memphoto, cerahnya cuaca sore itu bikin tidak sedikit pengunjung yang menempatkan feature rekam di atas tripod serta menangkap sunset lewat timelapse, Pastilah hasil timelapse dapat demikian mengagumkan sebab proses matahari tenggelam dapat dicermati semuanya, dimulai dengan pengubahan warna putih ke oranye, sampai selanjutnya ditelan lautan, Sore itu juga jadi peruntungan buat mereka yang bertandang ke Bukit Paralayang Watugupit buat lihat sunset prima.

Bagaimana tidak, langit sampai ufuk barat selalu ceria, maka matahari tenggelam jadi pertunjukan yang sungguh-sungguh prima, Semua mata pengunjung ketika itu melihat eloknya kejadian saat matahari perlahan-lahan ditelan Samudera Hindia, Eloknya pemandangan Bukit Paralayang Watugupit dianggap satu diantaranya pengunjung yang memiliki nama Icha yang tiba bersama kawan-kawan kuliahnya.

"Saya ketahui tempat ini ya dari Instagram. Menawan sekali. Ini mumpung ceria, jadi saya sama rekan-rekan pergi kesini," ujarnya, Bukit Parayalang Watugupit di Yogyakarta jadi salah satunya rekreasi yang hits di golongan turis. Terletak lantas gak jauh dari Pantai Parangtritis. Kamu tak kan kesulitan buat mencapai bukit ini, Belumlah sempat berkunjung ke Bukit Parayalang Watugupit awal mulanya? Kalaupun tengah liburan ke Yogyakarta, harus sekali berkunjung tempat ini. Awalannya, baca data rekreasi Bukit Parayalang Watugupit yang dapat saja bekalmu kelak.

  • Lokasi: Tempat Rimba, Giricahyo, Purwosari, Gunung Kidul, Yogyakarta
  • Jam operasional: sehari-hari jam 09.00-19.00 WIB
  • Harga: Rp10 ribu

Akses yang dilewati untuk ke arah tempat ini lumayan gampang. Kamu dapat gunakan kendaraan bermotor ataupun mobil, Dari pusat Kota Yogyakarta, kamu mesti meniti perjalanan waktu sejam pada jarak 31 km untuk datang di Bukit Paralayang Watugupit. Jurusan yang dilintasi lantas sejalur dengan ketujuan Pantai Parangtritis, Tujukan kendaraanmu dan turuti Jalan Parangtritis. Seusai masuk Pantai Parangtritis, teruskan perjalanan telusuri Jalan Panggang. Demikian menemui pertigaan, belok ke arah kanan naik bukit. Sehabis melalui beberapa tanjakan, kamu akan datang di lokasi.

Bukit Paralayang Watugupit tersohor bakal pemandangan sunset-nya yang memesona. Banyak turis di luar kota bertandang ke Yogyakarta untuk melihat kecantikan ini. Sinar keemasan matahari tenggelam membal di laut, ditanggung membikin mata nggak berkedip-kedip! Selainnya nikmati peristiwa sunset, kamu dapat saksikan Pantai Parangtritis dan Samudra Hindia dari ketinggian. Panorama air laut kebiruan dan pantai yang eksotik akan kuras penatmu.

Bila kamu penyuka olahraga berlebihan, coba mengudara dengan paralayang dari bukit ini. Buat merasakan, kamu mesti menyediakan anggaran lebih sebab cost untuk olahraga ini kira-kira Rp350-400 ribu, Bukit Paralayang Watugupit telah ditambahkan bervariasi layanan. Salah satunya ada tempat parkir, toilet, musala, serta tempat santai udah lumayan memenuhi, Kamu pula nggak butuh cemas kelaparan saat ada di dalam sini. Ada beberapa warung makan yang jual bervariasi jajan sampai makanan berat buat isi perutmu. Harga yang dijajakan juga cukup bisa dijangkau, dimulai dari Rp5 ribu.

Belum bahagia rasanya berkunjung Yogyakarta jika belum datang Bukit Paralayang Watugupit. Oleh karenanya, bawa kawan-kawan, keluarga atau pasanganmu kesini, ya!

Post a Comment for "Daya tarik Bukit Paralayang Watugumpit Jogjakarta - Harga Tiket Masuk, Lokasi serta Jam Buka "